Artikel
RENUNGAN PERINGATAN HARI GURU NASIONAL JADI MOMENTUM KUATKAN PEMULIAAN PADA PENDIDIK
- Sabtu, 25 November 2023 | Dibaca : 180 x
Tema peringatan Hari Guru tahun ini adalah "Guru Pembelajar, Bahagia Mengajar".
MI AL ABRAR – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November, MI Al Abrar menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 yang bertempat di halaman Madrasah. Upacara dimulai pada pukul 08.00 WITA. Bertindak selaku Pembina Upacara Kepala MI Al Abrar Ibu Andi Harmiah Tannang, S.Pd.I., M.Pd. Pembawa acara, Pemimpin Upacara, Pengibar Bendera Merah Putih, Paduan suara, Pembaca Undang-Undang Dasar 1945, Pembaca Do’a merupakan kolaborasi orang tua siswa dan guru yang menjadi petugas upacara. Upacara kali ini diikuti oleh pengurus yayasan, Guru, Tenaga Kependidikan, orang tua siswa dan seluruh peserta didik dengan pakaian adat masing-masing daerah. Upacara berlangsung dengan lancar dan khidmat;
Dalam pidatonya pembina upacara menyampaikan bahwa Peringatan Hari Guru ini menjadi momentum untuk mengenang jasa guru-guru yang telah mendidik dan membimbing kita sebagai siswa-siswinya dengan harapan para siswanya menjadi orang yang sukses suatu saat nanti. “Guru adalah orang tua kita di sekolah maka sudah selayaknya kita hormat seperti kita hormat kepada Bapak dan Ibu di rumah,” pesannya. Di sela kegiatan pemberian penghargaan oleh Yayasan Pendidikan Al Abrar dan MI Al Abrar kepada salah satu guru yang berdedikasi dan berloyalitas telah mengabdi selama 36 tahun dalam dunia pendidikan (Sari Alam, S.Pd.I) Selamat Hari Guru Nasional bagi para pahlawan tanpa tanda jasa di Negeri kita tercinta, Indonesia;
Kegiatan memadukan aktifitas budaya kaerifan lokal, hidangan makanan khas daerah dan penampilan karya/ seni para siswa. Di akhir acara para orang tua siswa dan siswa secara bergantian bersalaman dengan Bapak Ibu Guru, moment ini dimanfaatkan para siswa untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para guru yang telah memberikan kontribusi dalam perjalanan pendidikan mereka dengan mempersembahkan hadiah, buket bunga dan berbagai bingkisan lainnya kepada para guru sebagai ungkapan cinta dan rasa terima kasih atas jasa sang guru.
Sebuah Renungan di Tanggal 25 November adalah hari spesial bagi guru. Sebab menjadi momentum untuk kembali mengenang sosok pendidik yang telah mengajarkan ilmu dan kehidupan bagi setiap individu. Guru adalah sosok yang sangat berjasa meskipun tanpa tanda jasa. Kesuksesan setiap individu tidak terlepas dari jasa seorang guru. Seseorang tidak cukup hanya dengan belajar saja tanpa disertai dengan keridhoan dan adab memuliakan gurunya;
Sampai ada ulama yang mengatakan jika seseorang mengalami masalah kesulitan di umur 40 tahun dalam hidupnya, maka bisa jadi ada masalah dengan guru-gurunya. Nasihat Ulama untuk Memuliakan Guru disebutkan bahwa seorang murid sudah seharusnya tidak tertipu dengan kegigihan dan ketekunannya dalam belajar, hingga lupa untuk memuliakan gurunya;
Para ulama sejak zaman dahulu selalu berpesan perihal pentingnya memuliakan guru. Salah satu pesan itu sebagaimana dalam Kitab Ta’limul Muta’allim fi Thariqit Ta’allum yang menyebutkan bahwa seorang pelajar tidak pernah mendapatkan ilmu jika tidak memuliakan ilmu, orang yang berilmu, dan guru-gurunya. "Tidak sukses orang yang telah sukses kecuali dengan hormat, dan tidak gagal orang yang gagal kecuali disebabkan tidak hormat,"
Memuliakan guru adalah kewajiban setiap pelajar. Siapa saja yang pernah belajar kepada orang lain tentang ilmu pengetahuan, maka wajib baginya untuk memuliakan guru tersebut. Memuliakan guru merupakan etika dan teladan para ulama terdahulu yang memberikan contoh sangat luar biasa perihal bagaimana seorang murid memuliakan gurunya. Baca Juga Kemuliaan Guru dan Orang Berilmu dalam Al-Qur'an dan Hadits Memuliakan guru merupakan bagian dari memuliakan ilmu itu sendiri. Sementara orang yang tidak memuliakan gurunya, sama halnya tidak memuliakan ilmu yang sedang ditekuni, dan siapa saja yang tidak memuliakan ilmunya, maka sampai kapan pun tidak akan mendapatkan ilmu. “Jadilah kamu orang yang memuliakan serta mengagungkan pada gurumu;
Karena sungguh, memuliakannya merupakan bagian dari memuliakan ilmu. Tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memuliakan ilmu dan memuliakan orang yang berilmu. Dan, jadilah kamu orang yang yakin pada kapasitas dan keunggulannya pada orang yang ada pada masanya. Pemuliaan para ulama kepada guru-gurunya merupakan cara yang harus ditiru oleh semua orang ketika hendak mendapatkan ilmu dan keberkahan yang ada di dalamnya. Dengan memuliakan gurunya, seseorang tidak hanya akan mendapatkan ilmu, tetapi juga akan mendapatkan keberkahan dan kemanfaatan;
Sebaliknya, orang yang tidak memuliakan gurunya maka akan sulit mendapatkan ilmu dan keberkahannya. Sayyidina Ali bin Abi Thalib pun sampai mengatakan bahwa dirinya adalah budak bagi orang-orang yang pernah mengajarkan ilmu kepadanya, sekalipun hanya satu huruf. Bukan saja kepada gurunya, ulama juga mengajarkan kepada kita untuk menghormati segala sesuatu yang terkait dengan proses pembelajaran mulai dari memuliakan kitab, tempat mengajar guru, dan juga keluarga-keluarga guru;
Dikisahkan salah seorang sahabat tiba-tiba berdiri sambil menundukkan kepalanya di tengah-tengah orang banyak dan membuat orang lain heran dan penuh tanda tanya. "Sungguh anak guruku sedang bermain bersama anak-anak sebayanya di halaman, dan terkadang anak guruku mendekat ke pintu masjid. Oleh karena itu, setiap kali aku melihatnya, aku berdiri untuk memuliakan guruku," katanya. Oleh karena itu, momentum hari guru menjadi penguatan komitmen meraih kesuksesan dan keberkahan masa depan dengan memuliakan para guru, baik yang masih hidup maupun yang sudah berpulang ke rahmatullah. Bagi guru-guru kita, Al-Fatihah. (Humas @mi.alabrar)
Berikan Komentar